GARAM !
MANFAAT DAN BAHAYANYA
SEJARAH
Garam dapur sesungguhnya sudah dikenal sejak zaman dahulu
kala. Garam pernah menjadi ukuran tingkat kesejahteraan suatu negara. Jika
rakyat tidak mampu lagi menikmati makanan bergaram, pertanda negaranya sudah
sangat miskin. Persahabatan dan keramahtamahan pun pernah disimbolkan dengan
menyuguhkan garam atau makanan asin. Bahkan, ada negara tertentu yang masih
menjalankan tradisi menyajikan roti untuk tamu bersama . . . garam ! Bangsa
Romawi memanfaatkan garam untuk mengawetkan ikan, buah zaitun, keju dan
daging. Makanan asin awetan ini lalu diberikan sebagai bekal bagi para prajurit
Romawi, sebagai imbalan alias "gaji".
MANFAAT GARAM
MANFAAT GARAM
Natrium
atau Sodium adalah mineral yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan
asam-basa dan mengontrol tekanan osmotik cairan, terutama dalam serum darah dan
di luar sel (ekstraseluler). Kesimbangan asam-basa atau tingkat pH serum darah
harus terjaga agar setiap organ tubuh dapat menjalankan tugasnya. Jika tingkat
pH tidak seimbang, misalnya terlalu asam atau terlalu basa, maka mineral tertentu
akan mudah mengendap. Ini dapat mengakibatkan terbentuknya batu ginjal, endapan
asam urat pada persendian, dan lain-lain.
Darah mengandung 0,9 % NaCI. Kita memerlukan ± 200 - 500 mg Natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam
darah tetap normal agar tubuh tetap sehat. Natrium juga sangat penting untuk fungsi
otot dan saraf. Kekurangan Natrium sering dihubungkan dengan berbagai gangguan
kesehatan seperti keram otot ('cramping'), lemas dan sering merasa lelah ('fatigue'),
kehilangan selera makan, daya ingat menurun, daya tahan terhadap infeksi
menurun, luka sukar sembuh, gangguan penglihatan, rambut tidak sehat dan
terbelah ujungnya, serta terbentuknya bercak-bercak putih di kuku.
BEBERAPA PEMAHAMAN TENTANG GARAM :
BEBERAPA PEMAHAMAN TENTANG GARAM :
- Jenis garam yang paling kita kenal selama ini adalah garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil reaksi antara zat Natrium (Na) dan zat Klor (Cl). Dalam bahasa Inggris, Natrium lebih lazim disebut Sodium, sekalipun lambang kimianya tetap Na.
- Garam rakyat merupakan garam dapur yang paling primitif, karena merupakan hasil panen langsung dari ladang garam dan garamnya masih 'mentah', belum diolah sama sekali. Garam ini diperoleh dengan menguapkan air laut yang tertampung dalam ladang garam. Setiap meter kubik air laut menghasilkan ± 30 kg garam. Garam rakyat berbentuk kristal-kristal besar dan kasar, berwarna putih keruh cenderung kelabu ('coarse salt').
- Garam meja ('table salt') merupakan garam dapur yang telah dimurnikan, sehingga warnanya menjadi putih bersih, berbentuk bubuk kasar. Sayangnya, kandungan mineralnya tidak sekaya garam rakyat, kecuali yang sudah diperkaya atau difortifikasi. Diperkaya artinya dibubuhi mineral yang semula terkandung di dalamnya, tetapi hilang atau rusak karena proses pengolahan. Sedang fortifikasi adalah penambahan mineral yang sebelumnya memang tidak terdapat dalam garam dapur, seperti Yodium.
- Di Indonesia, 'cooking salt' (garam khusus untuk masak) belum terlalu memasyarakat. Barangkali karena orang kita merasa lebih praktis memanfaatkan saja garam yang ada, misalnya menggunakan garam meja untuk memasak atau sebaliknya, memanfaatkan saja garam "mentah" yang harganya jauh lebih murah.
KAPAN GARAM MENJADI BERBAHAYA ?
Konsumsi garam berlebihan dapat berakibat fatal. Natrium
bekerja menahan air di dalam tubuh, sehingga volume darah yang beredar akan
meningkat. Meningkatnya volume darah akan meningkatkan tekanan pada dinding
pembuluh darah. Inilah yang disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dapat berefek luas terhadap kesehatan. la dapat berakibat
timbulnya gangguan jantung, stroke, dan lain sebagainya. Kelebihan garam di
dalam tubuh juga dapat mengakibatkan pembengkakan bagian-bagian tubuh.
Garam bersifat higroskopis, yaitu mudah sekali menyerap air. Jika konsumsi garam berlebihan, maka konsentrasi garam dalam cairan akan meningkat. Garam akan menarik keluar banyak cairan yang tersimpan dalam sel, sehingga memenuhi ruang di luar sel. Akibatnya, tubuh atau bagian tubuh tertentu akan terlihat bengkak, seperti pembengkakan kaki pada ibu hamil.
Konsumsi garam berlebihan dapat pula menyebabkan kegemukan karena air yang tertahan dalam tubuh. Pembengkakan ('oedema') dan melonjaknya tekanan darah sangat mudah terjadi pada mereka. Jika gejala pembengkakan diabaikan, konsumsi garam tidak dibatasi, dapat mengakibatkan keracunan kehamilan bahkan keguguran ('preklamsia').
Menurut Data WHO, 100 juta orang di Tiongkok mengidap penyakit hipertensi dan setiap tahun bertambah 3 juta orang. 15 juta orang setiap tahun meninggal karena penyakit jantung, 60% dari semua penyakit yang menyebabkan kematian. Di antara penduduk dunia, konsumsi garam tertinggi ditemukan di wilayah Jepang Utara, yakni 28 mg per orang, per harinya. Sebanyak 38% di antara mereka adalah penderita hipertensi. Sebaliknya, pendudukAlaska yang konsumsi garamnya terbatas (4 gram
per hari) sangat jarang menderita hipertensi.
Sejumlah penelitian menguatkan adanya hubungan antara usia dini pemberian garam dengan kerentanan resiko hipertensi. Orang tua yang terlalu banyak menambahkan garam ke dalam makanan anak-anaknya, ternyata anak rnereka banyak yang cenderung hipertensi. Bayi belum memerlukan tambahan garam dapur karena kebutuhan Natrium bisa terpenuhi dari bahan makanan dan ASI.
BERAPA BANYAK GARAM YANG DIBUTUHKAN OLEH TUBUH ?
Garam bersifat higroskopis, yaitu mudah sekali menyerap air. Jika konsumsi garam berlebihan, maka konsentrasi garam dalam cairan akan meningkat. Garam akan menarik keluar banyak cairan yang tersimpan dalam sel, sehingga memenuhi ruang di luar sel. Akibatnya, tubuh atau bagian tubuh tertentu akan terlihat bengkak, seperti pembengkakan kaki pada ibu hamil.
Konsumsi garam berlebihan dapat pula menyebabkan kegemukan karena air yang tertahan dalam tubuh. Pembengkakan ('oedema') dan melonjaknya tekanan darah sangat mudah terjadi pada mereka. Jika gejala pembengkakan diabaikan, konsumsi garam tidak dibatasi, dapat mengakibatkan keracunan kehamilan bahkan keguguran ('preklamsia').
Menurut Data WHO, 100 juta orang di Tiongkok mengidap penyakit hipertensi dan setiap tahun bertambah 3 juta orang. 15 juta orang setiap tahun meninggal karena penyakit jantung, 60% dari semua penyakit yang menyebabkan kematian. Di antara penduduk dunia, konsumsi garam tertinggi ditemukan di wilayah Jepang Utara, yakni 28 mg per orang, per harinya. Sebanyak 38% di antara mereka adalah penderita hipertensi. Sebaliknya, penduduk
Sejumlah penelitian menguatkan adanya hubungan antara usia dini pemberian garam dengan kerentanan resiko hipertensi. Orang tua yang terlalu banyak menambahkan garam ke dalam makanan anak-anaknya, ternyata anak rnereka banyak yang cenderung hipertensi. Bayi belum memerlukan tambahan garam dapur karena kebutuhan Natrium bisa terpenuhi dari bahan makanan dan ASI.
BERAPA BANYAK GARAM YANG DIBUTUHKAN OLEH TUBUH ?
DR.Lewis K.Dahl, peneliti dari New York mengingatkan, setiap orang hanya
memerlukan sekitar 2 gram atau 1,5 sendok teh garam setiap hari. Saat ini rata-rata
konsumsi garam seseorang setiap hari di dunia adalah 5 sampai 6 gram per hari,
bahkan lebih. Kelebihan konsumsi garam inilah yang memicu gangguan kesehatan
manusia saat ini. Jika ingin mempertahankan kesehatan tubuh, sangat disarankan
agar kita mengurangi penggunaan garam saat memasak dan meminimalkan konsumsi
makanan kalengan yang mengandung garam tinggi sebagai pengawetnya.
KENAPA HARUS MEMBATASI NATRIUM ?
Mono Sodium Glutamat (MSG) banyak didapat dalam kecap, terasi, kaldu blok, saus tomat, saus cabai maupun petis. Natrium Karbonat ada pada roti, biskuit, 'cake' dan kue-kue yang dibubuhi soda kue dan baking powder. Bahan makanan lain yang juga mengandung Natrium adalah otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging asap, telur asin, 'ham', 'bacon', dendeng, abon, ikan kalengan, kornet, ebi, selai kacang tanah, sawi asin, margarine, mentega dan 'fast food'.
Diet rendah gararn mutlak harus dijalani oleh penderita hipertensi. Para ahli menyimpulkan bahwa diet rendah garam tidak akan memberikan efek menurunkan tekanan darah, apabila pembatasan konsumsi Natrium masih lebih besar daripada 250 mg. Yang harus dibatasi tidak hanya garam dapur dan makanan asin awetan seperti ikan asin, telur asin atau daging asap, tetapi waspadai juga penggunaan bahan pangan lain yang termasuk tinggi kadar Natriumnya.
Penderita arteriosklerosis (pengerasan pada dinding pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner wajib membatasi konsumsi garam dan bahan lain yang mengandung Natrium. Arteriosklerosis membuat pembuluh darah menyempit dan tidak lagi elastis, mengakibatkan tekanan sistolik dan diastolik darah meningkat, sehingga muncul hipertensi. Jika arteriosklerosis tidak mendapat perhatian, pasokan O2 menuju jantung bisa terhambat yang mengakibatkan penyakit jantung koroner. Selain dengan diet rendah lemak dan pengobatan untuk merontokkan kerak pada dinding pembuluh darah, penderita harus pula membatasi konsumsi Natrium, terutama pada Natrium Klorida alias garam dapur !
Pembatasan konsumsi garam dalam bahan makanan kaya Natrium harus dilakukan penderita penyakit ginjal, hati, hipertensi, jantung dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Menurunnya fungsi ginjal dan hati membuatnya tak lagi mampu mencerna garam dengan baik sehingga sisa garam akan beredar dalam darah. Timbunan garam yang berlebihan dapat mengakibatkan keracunan.
Untuk menjalankan diet rendah garam yang terkontrol, terutama bagi penderita, memang tidak mudah, karena perlu pengawasan dokter atau ahli gizi. Namun, bagi orang sehat yang ingin tetap sehat, pembatasan konsumsi garam dapat dilakukan dengan cara yang lebih praktis. Gunakan garam sesedikit mungkin dalam masakan, batasi penambahan garam di meja makan. dan batasi atau hindari bahan makanan olahan yang asin (seperti ikan asin, daging / lidah asap).
KENAPA HARUS MEMBATASI NATRIUM ?
Besar sekali resiko gangguan kesehatan yang dihadapi jika
kita kelebihan garam. Tak ada salahnya mulai memperhitungkan konsumsi garam
sejak saat ini. Selain garam dapur dan makanan asin / bergaram, Natrium juga
terdapat dalam berbagai macam bahan makanan, baik yang segar maupun olahan.
Mono Sodium Glutamat (MSG) banyak didapat dalam kecap, terasi, kaldu blok, saus tomat, saus cabai maupun petis. Natrium Karbonat ada pada roti, biskuit, 'cake' dan kue-kue yang dibubuhi soda kue dan baking powder. Bahan makanan lain yang juga mengandung Natrium adalah otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging asap, telur asin, 'ham', 'bacon', dendeng, abon, ikan kalengan, kornet, ebi, selai kacang tanah, sawi asin, margarine, mentega dan 'fast food'.
Diet rendah gararn mutlak harus dijalani oleh penderita hipertensi. Para ahli menyimpulkan bahwa diet rendah garam tidak akan memberikan efek menurunkan tekanan darah, apabila pembatasan konsumsi Natrium masih lebih besar daripada 250 mg. Yang harus dibatasi tidak hanya garam dapur dan makanan asin awetan seperti ikan asin, telur asin atau daging asap, tetapi waspadai juga penggunaan bahan pangan lain yang termasuk tinggi kadar Natriumnya.
Penderita arteriosklerosis (pengerasan pada dinding pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner wajib membatasi konsumsi garam dan bahan lain yang mengandung Natrium. Arteriosklerosis membuat pembuluh darah menyempit dan tidak lagi elastis, mengakibatkan tekanan sistolik dan diastolik darah meningkat, sehingga muncul hipertensi. Jika arteriosklerosis tidak mendapat perhatian, pasokan O2 menuju jantung bisa terhambat yang mengakibatkan penyakit jantung koroner. Selain dengan diet rendah lemak dan pengobatan untuk merontokkan kerak pada dinding pembuluh darah, penderita harus pula membatasi konsumsi Natrium, terutama pada Natrium Klorida alias garam dapur !
Pembatasan konsumsi garam dalam bahan makanan kaya Natrium harus dilakukan penderita penyakit ginjal, hati, hipertensi, jantung dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Menurunnya fungsi ginjal dan hati membuatnya tak lagi mampu mencerna garam dengan baik sehingga sisa garam akan beredar dalam darah. Timbunan garam yang berlebihan dapat mengakibatkan keracunan.
Untuk menjalankan diet rendah garam yang terkontrol, terutama bagi penderita, memang tidak mudah, karena perlu pengawasan dokter atau ahli gizi. Namun, bagi orang sehat yang ingin tetap sehat, pembatasan konsumsi garam dapat dilakukan dengan cara yang lebih praktis. Gunakan garam sesedikit mungkin dalam masakan, batasi penambahan garam di meja makan. dan batasi atau hindari bahan makanan olahan yang asin (seperti ikan asin, daging / lidah asap).
GUNAKAN !
‘HOLISTIC DIAMONDA
SALT’
GARAM SEHAT UNTUK
ORANG SEHAT
DAN UNTUK
PENDERITA PENYAKIT
GINJAL, DIABETES DAN HIPERTENSI
GINJAL, DIABETES DAN HIPERTENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar